Apakah upah mengikuti Yesus?

Posted by Unknown On 07.40 No comments

Kuasa Doa hari ini merefleksikan Injil Markus 10:28-31, dengan thema:” Apakah upah mengikuti Yesus“. Inilah pertanyaan Petrus sekaligus juga menjadi pertanyaan kita semua sebagai pengikut Kristus. Atas dasar pertanyaan ini, seolah apa yang kita kerjakan demi Nama Yesus, kita menuntut balas jasa atas yang kita berikan. Apalagi mereka telah meninggalkan segalanya misalnya sanak keluarga, tetangga, harta miliknya, dan lain sebagainya. Semuanya sudah ditinggalkannya, lalu apa buahnya setelah mengikuti Yesus.
Bagi mereka yang mengikuti Yesus, kemudian menuntut balas dari Yesus sebagaimana mereka harapkan, pastinya akan banyak mengalami kegagalan. Kalau yang dituntut itu bersifat duniawi, pasti yang bersangkutan akan kecewa. Yesus tidak akan membalasnya dengan hal-hal yang bersifat duniawi, tetapi lebih bersifat yang immateriil. Yang immateriil itu? Tentu yang immateriil adalah hal-hal yang bersifat rohani. Kalau mengikuti Yesus menuntut balas dalam bentuk materiil, maka pasti banyak orang akan kecewa sekali. Yesus akan membalasnya dengan immaterial. Yang immateriil adalah hal-hal yang bersifat rohani misalnya rahmat yang berlimpah di dalam kehidupan kita. Rahmat ini adalah bekal hidup rohani yang mengarah kepada kehidupan yang akan datang, dan bukan untuk hal-hal yang bersifat duniawi.
Menjadi pengikut Yesus memerlukan persiapan mental dalam artian adanya kesiapsediaan untuk meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi. Karena hal-hal yang bersifat duniawi bertentangan dengan hal-hal yang bersifat rohani. Kalau disimak kembali adalah sebagaimana Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (Gal 5:22) tentang buah-bauh Roh:” kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.” Kalau setiap orang memiliki buah-buah Roh, pasti hidupnya enak secara spiritual. Dan upah mengikuti Yesus adalah menghasilkan buah-buah Roh ini. Apakah kita sanggup menghasilkan buah ini. Kalau “ya’, berbahagialah dia! Orang yang demikian boleh memperoleh hidup yang kekal sebagai Yesus janjikan kepada setiap orang percaya kepada-Nya dan melaksanakan perintah-perintah-Nya. Karena tidak ada hukum yang berlawanan dengan buah-buah Roh sebagaimana dijelaskan di atas.
Dewasa ini ada begitu banyak orang yang terus memburu kenikmatan duniawi. Mereka kerja keras siang dan malam untuk terus memburu harta kekayaan duniawi. Banyak yang lupa bahwa semuanya yang berbau duniawi sifatnya sementara saja. Termasuk kehidupan kita sendiri juga bersifat sementara. Oleh karena sifatnya sementara, maka hidup kita harus berbuah. Tentu saja buah itu akan menjadi sangat manis, kalau juga bisa dinikmati oleh orang lain. Hidup berbuah bukannya untuk dirinya sendiri, tetapi harus berbagi untuk orang lain.
Kalau seseorang ingin memasuki kehidupan kekal, tetapi menapak jalan hidup yang berlawanan, tentu saja ia tidak akan sampai pada tujuan hidupnya. Orang demikian adalah orang yang tersesat. Kesesatan itu sering menjadi banyak pilihan orang, karena dia mengalami jalan buntu.
Apakah upah mengikuti Yesus? Tentu saja jalan keselamatan, karena Yesus sendiri sudah mengatakan:” Akulah jalan, kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6). Oleh karena itu upah mengikuti Yesus adalah hidup yang kekal bersama para kudus lainnya.- Demikianlah refleksi singkat hari ini, God bless you all-***

Doa,
Bapa di surga, aku sungguh bersyukur kepada-Mu, karena Engkau telah memberikan hidup yang kekal. Hidup kekal ini adalah upah mengikuti Yesus Kristus, Putera-Mu dan Pengantaraku, amin.

0 komentar:

Posting Komentar